TOKOH PEWAYANGAN
WERKUDARA
sumber:https://wayang.wordpress.com/2010/07/20/pandawa-2-bima-werkudara-bimasena-bratasena-abilawa/
Raden Werkudara
atau yang dikenal sebagai Bima dalam cerita Mahabaratha dan salah satu anggota
Pandawa merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudwanata. Namun
sesungguhnya Bima adalah putera Batara Bayu yang diberikan ke dalam rahim Dewi
Kunti sebab Prabu Pandu tidak memiliki keturunan. Dimana hal yang menimpa Prabu
Pandu adalah kutukan dari Begawan Kimindama, namun karena Dewi Kunti memiliki
anugerah berupa Aji Adityaredhaya yang diberikan oleh Dewa Surya pasangan
tersebut dapat memiliki keturunan. Saat kelahiran Werkudara tubuhnya terbungkus
oleh selaput tipis yang tidak dapat disobek oleh senjata apapun. Saran dari
Begawan Abiyasa, Pandu kemudian membuang bayi tersebut ke dalam hutan
Mandalasara. Bungkusan tersebut selama 8tahun tidak pecah juga dan mulai
berguling ke segala arah sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan
tanah. Raja para Dewa memerintahkan Batara Bayu, Batari Durga dan Gajah
Sena(anak dari erawata yang merupakan kendaraan Dewa Indra) serta diiringi oleh
Batara Narada untuk turun dan memecahkan bungkus bayi tersebut. Sebelum
dipecahkan, Batari Durga masuk terlebih dahulu ke dalam bungkus dan memberi
sang bayi pakaian berupa kain poleng bang bintulu(kain kotak-kotak berwarna
hitam dan putih), gelang chandrakirana, kalung nagabanda, pupuk jarot asem dan
sumping(semacam hiasan kepala) surengpati. Setelah berbusana lengkap Batari
Durga keluar dari tubuh Werkudara kemudian dilanjutkan tugas Gajah Sena
memecahkan bungkus bayi tersebut. Bungkus tersebut ditabrak kemudian ditusuk
menggunakan gadingnya dan diinjak-injak. Hal yang aneh adalah bayi tersebut
tidak mati melainkan melawan setelah keluar dari bungkusnya. Sekali tendang
Gajah Sen langsung mati dan menjadi satu dengan tubuh sang bayi. Bungkus
Werkudara tersebut dihembuskan oleh Batara Bayu sampai ke pangkuan Begawan
Sapwani yang kemudian dipuja oleh pertapa tersebut menjadi bayi gagah perkaa
yang serupa Bima.
Arti nama Bima. Kata Bima
dalam bahasa sansekerta artinya “serigala”. Sedangkan nama lain Bima yaitu
Wrekodara dalam bahasa sansekerta dieja menjadi Vrikodara mempunyai arti “perut
serigala” dan merujuk pada kegemarannya makan. Nama yang lain adalah Bhimasena
yang berarti panglima perang. Karena Bima merupakan anak dari Batara Bayu maka
dia mempunyai keahlian untuk mengendalikan angin.
Selama hidupnya
Werkudara berguru kepada Resi Drona untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan
Krepa dan Prabu Baladewa untuk ketangkasan menggunakan gada. Dalam berguru
sosok Werkudara selalu menjadi saingan utama bagi para saudara sepupunya dan
juga sulung dari Kurawa yaitu Duryudhana. Disisi kurawa mereka selalu ingin
menyingkirkan Pandawa karena bagi mereka Pandawa hanya batu sandungan untuk
menguasai Kerajaan Astina. Kurawa menganggap bahwa kekuatan utama Pandawa
terletak pada Werkudara karena memang ialah yang terkuat diantara kelimanya.
Dianggap sebagai bahaya besar dengan kekuatannya tersebut, pihak dari Kurawa
yang dihasut oleh Sengkuni mencari akal untuk meracuni Werkudara. Pada saat
Bima kecil sedang bermain, ia dipanggil oleh Duryudana dan diajak minum sampai
mabuk. Setelah Bima tidak sadarkan diri, ia digotong oleh para anggota Kurawa
dan dimasukkan kedalam sumur jatalunda yang terdapat ribuan ular berbisa. Saat
itu munculah Sang Hyang Nagaraja penguasa sumur jatalunda membantu Bima. Bima
diberi kesaktian agar kebal akan bisa apapun dan mendapat nama baru yaitu
Bondan Peksajandu. Akal para Kurawa untuk mengahibisi Pandawa tidak sampai
disitu saja, mereka menantang Yudhistira untuk melakukan timbang dan yang menag
akan mendapatkan Astina seutuhnya. Secara logika pun Pandawa akan kalah jika
dihitung jumlahnya yaitu 5 berbanding 100, namun Bima mempunyai akal untuk
dapat memenangkan tantangan tersebut. Ia meminta kakaknya untuk menyisakan
tempat untuknya. Setelah itu ia mundur perlahan yang diikuti dengan loncatan
dan menginjak tempat yang disisakan oleh kakaknya, seketika itu pula Kurawa
yang berada paling unjung terpental jauh. Merasa belum puas dengan usaha mereka
menyigkirkan Pandawa akhirnya pihak Kurawa merencanakan rencana licik bersama
Sengkuni. Pandawa diundang datang dalam acara penyerahan kekuasaab Amarta dan
diberi suatu pesanggrahan yang terbuat dari kayu bernama Bale Sigala-gala. Acar
penyerahan tersebut diulur-ulur hingga larut malam dan Pandawa kembali dibuat
mabuk. Setelah para Pandawa tertidur, hanya Bima yang masih bangun karena ia
meolak untuk minum-minuman keras. Tengah malam Kurawa yang mengira bahwa
Pandawa telah tertidur mulai membakar pesanggrahan. Sebelumnya Arjuna
memperbolehkan enam orang pengemis untuk tidur dan makan didalam pesanggrahan
karena merasa kasihan. Saat kebakaran terjadi Bima langsung mengendong ibu,
kakak dan adik-adiknya kedalam terowongan yang telah dibuat oleh Yamawidura,
orang yang mengetahui akal licik Kurawa.
Perang Baratayudha. Dalam
perang di Kurukshetra Bima berperan sabagai komandan tentara pandawa. Ia
berperang menggunakan senjata gadanya yang sangat mengerikan. Di hari terakhir
Baratayudha, Bima berkelahi melawan Duryudana dengan menggunakan gada. Pertarungan berlangsung dengan sengit dan
lama sampai akhirnya Krisna mengingatkan Bima bahwa ia telah bersumpah akan
mematahkan paha Duryudana. Seketika Bima mengayunkan gdanya ke arah paha
Duryudana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana
jatuh ke tanah dan tak
berapa lama ia akhirnya mati.
Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima, namun ditenangkan Kresna karena Bima
hanya ingin menjalankan sumpahnya.
Sifat dari Werkudara. Ia merupakan
sosok gagah berani, kuat, teguh, tabah, jujur dan setia. Ia akan memperlakukan
orang yang baik kepadanya dengan baik pula dan sebaliknya akan berubah sama
jahatnya jika da yang menjahatinya. Ia juga menganggap semua orang sama
derajatnya. Dalam pencarian jati dirinya, Bima sering diberi tugas oleh gurunya
(yang diminta oleh para Kurawa membunuh Bima) yang hampir tidak mungkin
dikerjakan, tugas itu antara lain adalah mencari kayu gung susuhing angin dan
air banyu perwitsari yang akhirnya membawa Bima bertemu dengan Dewaruci.
· Kesamaan sifat yang menyerupai Werkudara
dari diri saya sendiri adalah teguh pada pendirian yang saya miliki, jujur dan
setia. Berkata sejujur apapun itu yang terkadang menyakitkan. Yang terakhir
adalah membalas kebaikan orang yang baik dan juga memperlakukan orang buruk
jika dia buruk terhdapa saya.
Referensi
Komentar
Posting Komentar