Museum Hamengkubuwono IX
MUSEUM
HAMENGKUBUWONO IX
Alamat : Jl. Rotowijayan Blok No.
1, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jam buka:
08.00-14.00 ( sama dengan jam buka kerathon)
Harga tiket:
Rp 5.000/orang
Rp 1.000/kamera handphone
Rp 1.000/kamera dslr
Parkir : Rp 2.000
Akomodasi : sepeda motor
Keunikan : Dalam museum ini terdapat benda-benda peninggalan keraton seperti
peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, silsilah anggota keluarga kerajaan
dari Sultan yang pertama sampai yang sekarang dan juga benda-benda antik hadiah
dari beberapa negara. Museum ini juga menarik untuk para pecinta seni dan
budaya. Terdapat banyak barang-barang antik tersimpan rapi disini.
Museum Hamengkubuwono IX ini terletak di dalam area Keraton Yogyakarta. Museum
ini sendiri diresmikan pada tanggal 28 November 1992 atau 2 Jumadilakhir 1925.
Dalam museum ini tersimpan barang-barang maupun foto dan tanda jasa pada alm.
Sri Sultan Hamengkubowo IX. Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir pada 12 April
1912 dengan nama asli Raden Mas Dorodjatun. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
merupakan pencetus negara NKRI, beliau adalah wakil presiden pertama pada masa
presiden Soeharto menjadi presiden untuk pertama kali.
Sri Sultan
Hamengkubuwono IX merupakan seseorang cinta akan pramuka. Beliau adalah bapak
pramuka Indonesia. Dalam museum ini tersimpan pakaian pramuka sultan dan juga
tanda jasa.
credit pic by: anissa banyu
Dalam museum ini juga diterangkan bahwa alm. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
gemar memasak. Berbagai peninggalan tentang alat masak dan bumbu-bumbu yang
digunakan oleh Sultan masih tersimpan di museum ini. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyukai masakan tradisional jawa.
gambar : kompor dan bumbu dapur yang digunakan oleh sultan
credit pic by: anissa banyu
Aktivitas
yang dapat dinikmati
1. Wisata Sejarah.
Melihat barang bersejarah koleksi keraton Yogyakarta dari dekat seperti kereta kencana para raja Yogyakarta pada zaman dahulu, koleksi lukisan, benda pusaka seperti keris, tombak dilengkapi dengan nama-namanya, perangkat musik seperti gamelan dan gong.
Melihat barang bersejarah koleksi keraton Yogyakarta dari dekat seperti kereta kencana para raja Yogyakarta pada zaman dahulu, koleksi lukisan, benda pusaka seperti keris, tombak dilengkapi dengan nama-namanya, perangkat musik seperti gamelan dan gong.
2. Berfoto.
Anda bisa puas berfoto dengan background benda-benda koleksi keraton Yogyakarta yang tentunya tidak bisa orang lain dapatkan di tempat lain. Namun untuk bisa mengambil foto di lingkungan keraton sepuasnya, Anda harus membayar tiket izin mengambil gambar seharga Rp.1000,-. Murah bukan?
Anda bisa puas berfoto dengan background benda-benda koleksi keraton Yogyakarta yang tentunya tidak bisa orang lain dapatkan di tempat lain. Namun untuk bisa mengambil foto di lingkungan keraton sepuasnya, Anda harus membayar tiket izin mengambil gambar seharga Rp.1000,-. Murah bukan?
3. Menyaksikan Pagelaran Seni.
Selain bisa melihat langsung bagaimana para abdi dalem keraton Yogyakarta menyambut para pengunjung dengan busana adat Keraton Jogja, Anda juga bisa melihat pagelaran pentas seni yang digelar setiap hari untuk para wisatawan. Berikut jadwal pagelaran karya seni harian di Keraton Jogja:
Selain bisa melihat langsung bagaimana para abdi dalem keraton Yogyakarta menyambut para pengunjung dengan busana adat Keraton Jogja, Anda juga bisa melihat pagelaran pentas seni yang digelar setiap hari untuk para wisatawan. Berikut jadwal pagelaran karya seni harian di Keraton Jogja:
Senin dan
Selasa: Musik gamelan (mulai jam 10.00 wib)
Rabu: Wayang
golek menak (mulai jam 10.00 wib)
Kamis:
Pertunjukan tari (mulai jam 10.00 wib)
Jumat:
Macapat (mulai jam 09.00 wib)
Sabtu: Wayang
kulit (mulai jam 09.30 wib)
Minggu:
Wayang orang & pertunjukan tari (mulai jam 09.30 wib)
Beberapa saran untuk yang mau berkunjung kesana:
- Bersikap sopan saat berada dalam lingkungan kerathon. Saat memasuki kerathon hendaknya bersikap sopan dan menjaga ketenangan.
- Mengikuti arah petunjuk dan tidak berbuat semaunya sendiri
referensi :
Kunjungan ke Kerathon pada 5 oktober 2016
Komentar
Posting Komentar